Mengatasi Turnover Karyawan Yang Tinggi

Mengatasi Turnover Karyawan Yang Tinggi

Penurunan Produktivitas

Karyawan baru membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan peran dan tanggung jawab mereka. Selama periode adaptasi ini, produktivitas mereka mungkin menurun, yang dapat mengganggu kinerja keseluruhan tim atau departemen.

Gaji Terlalu Rendah

Selain beban kerja, sistem penggajian yang tidak sepadan dengan tanggung jawab pekerjaan juga bisa memicu karyawan resign. Apalagi jika mereka mendapatkan tawaran lain dengan gaji lebih tinggi.

Sehingga perusahaan sebaiknya selalu memantau beban tugas dengan kemampuan karyawan dan gaji yang diperolehnya. Pastikan juga mereka mendapat kenaikan gaji tiap tahunnya.

Reputasi Perusahaan

Turnover yang tinggi dapat merusak reputasi perusahaan. Calon pelamar pekerjaan potensial dan mitra bisnis mungkin melihat tingkat turnover sebagai tanda ketidakstabilan dan kurangnya kepuasan karyawan, yang bisa merugikan citra perusahaan di mata publik.

Mengatasi masalah turnover yang tinggi membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan strategi retensi karyawan, pengembangan budaya kerja positif, dan perhatian terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan. Dengan mengatasi masalah turnover, perusahaan dapat membangun tim yang stabil, produktif, dan berkomitmen untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.

Baca juga: Inilah 7 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan

Gunakan Software HRIS Mekari Talenta, Kurangi Tingkat Turnover Karyawan

Berbicara mengenai pengelolaan karyawan agar meningkatkan engagement mereka, Anda dapat mulai gunakan aplikasi pengelolaan karyawan terkini yakni HRIS dan software payroll online Talenta.

Talenta mendukung bisnis Indonesia untuk terus bertahan dengan menggunakan teknologi penggajian otomatis dan manajemen SDM berbasis cloud.

Dengan peningkatan yang tiada henti, Talenta terus dikembangkan untuk memenuhi setiap kebutuhan dari jarak jauh dan situasi WFH.

Talenta membantu Anda menyelesaikan penggajian kapan saja, di mana saja tanpa hambatan fisik.

Proses pembayaran dan perhitungan gaji karyawan menjadi lebih mudah bahkan selama WFH dengan software HRD ini.

Talenta memenuhi kebutuhan perusahaan selama WFH dengan fitur kehadiran virtual terbaru yang terintegrasi dan real-time.

Saya Mau Coba Gratis Talenta Sekarang!

Saya Mau Bertanya Ke Sales Talenta Sekarang!

Talenta juga dapat disesuaikan dengan bidang industri Anda, mulai dari hospitality, manufaktur, ritel & food service, jasa profesional, hingga teknologi informasi.

Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut mengenai software HR cloud Talenta dengan mengunjungi laman website di Talenta.

Tertarik untuk mencoba Talenta? Isi formulir ini untuk jadwalkan demo Talenta dengan sales kami dan konsultasikan masalah HR Anda kepada kami!

Anda juga bisa coba gratis Talenta sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh banyak perusahaan yaitu turnover karyawan yang tinggi, di mana ini bisa menghambat produktivitas dan meningkatkan biaya operasional, terutama jika perusahaan terus-menerus harus merekrut dan melatih karyawan baru.

Artikel ini akan membahas tentang employee turnover, termasuk rumus dan cara menghitung turnover karyawan serta cara mengatasi turnover tinggi.

Cara Mengatasi Turnover Karyawan

Lantas, bagaimana cara mengatasi turnover karyawan yang bisa diterapkan dalam bisnis ritel dan FnB? Kamu bisa mengikuti delapan strategi di bawah ini!

Mengganggu Hubungan dengan Pelanggan atau Mitra Bisnis

Pergantian karyawan yang sering dapat mengganggu hubungan yang telah dibangun dengan pelanggan atau mitra bisnis. Konsistensi dan kepercayaan dapat terganggu jika pelanggan atau mitra bisnis harus terus berurusan dengan orang yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, manajemen yang efektif dari turnover karyawan menjadi penting bagi perusahaan untuk meminimalkan dampak negatifnya dan memastikan kelangsungan operasional yang lancar.

Adakan Program Pelatihan yang Komprehensif

Salah satu alasan utama karyawan meninggalkan tempat kerjamu adalah kurangnya peluang pengembangan. Oleh karena itu, adakan program pelatihan yang komprehensif untuk karyawan.

Berikan mereka kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan pekerjaan mereka.

Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kepuasan karyawan, tetapi juga membantu meningkatkan produktivitas dan kesuksesan bisnismu.

Baca juga: Catat! 10 Pelatihan dan Pengembangan SDM untuk Karyawan

Masalah yang Akan Terjadi Jika Turnover Karyawan Tinggi

Umumnya, laju employee turnover yang tinggi merupakan sinyal pertanda adanya masalah ― bisa jadi permasalahan perusahaan dalam proses rekrutmen, budaya perusahaan, struktur keuntungan dan kompensasi, manajer individual, pola training dan progres karir, dan lain sebagainya.

Laju employee turnover harus dilihat lagi konteksnya, kemudian juga industrinya; misalnya perhotelan dan ritel biasanya mempunyai perputaran karyawan yang lebih tinggi daripada rata-rata. Sebuah perusahaan seharusnya menjadikan laju turnover sebagai tolok ukur lintas bisnis serupa di industri tertentu untuk memahami seberapa baik mereka mempertahankan karyawannya.

Tawaran Gaji dan Kesempatan yang Lebih Baik

Sekitar 25% karyawan akan meninggalkan perusahaan karena memperoleh tawaran gaji yang lebih tinggi di tempat lain. Tawaran gaji tersebut tentu dianggap sebanding dengan kualitas dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawanmu. Selain gaji, mereka juga memperoleh kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan kariernya sehingga memutuskan keluar dari perusahaan.

Baca juga: 6 Cara Menghitung Turnover Karyawan dengan Tepat

Mengapa Tingkat Turnover Karyawan Tinggi?

Banyak studi setuju bahwa penyebab turnover yang tinggi yaitu tawaran dari posisi baru di tempat lain yang lebih baik dalam 5 hal ini: gaji, waktu libur, benefit yang lebih baik, promosi, dan prospek dari bos yang lebih suportif.

Kemudian beberapa hal lain yang biasa menjadi alasan employee turnover termasuk hal-hal berikut:

Realita tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan kasus employee turnover sebenarnya bisa dihindari jika perusahaan punya kemauan untuk memberi kompensasi lebih secara keseluruhan, membuka peluang karir, fokus pada fleksibilitas, dan bisa mengatasi masalah seperti kinerja manajer yang tidak efektif ― dan mengambil aksi pasti ketika mereka mengalami atrasi yang lebih tinggi dari rata-rata dari satu departemen.